Loading...
world-news

Struktur tubuh jamur - Fungsi (Jamur) Materi Biologi Kelas 10


Jamur (Fungi) merupakan salah satu kelompok organisme eukariotik yang memiliki ciri khas tersendiri dan berbeda dari tumbuhan maupun hewan. Dalam taksonomi, jamur dikategorikan dalam kingdom tersendiri yaitu Kingdom Fungi. Keberadaan jamur sangat penting bagi keseimbangan ekosistem karena mereka berperan sebagai dekomposer, simbion, maupun patogen.

Salah satu aspek paling menarik dalam mempelajari jamur adalah struktur tubuhnya. Tubuh jamur memiliki morfologi unik yang mendukung cara hidup heterotrof mereka, mulai dari penyerapan nutrisi hingga reproduksi. Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai struktur tubuh jamur, fungsi tiap bagian, serta variasinya pada kelompok jamur yang berbeda.

Karakteristik Umum Tubuh Jamur

Sebelum membahas detail strukturnya, penting untuk memahami ciri umum tubuh jamur:

  1. Eukariotik – sel jamur memiliki inti sejati yang dibungkus membran.

  2. Tidak berklorofil – jamur tidak bisa melakukan fotosintesis.

  3. Dinding sel – umumnya tersusun atas kitin, bukan selulosa seperti pada tumbuhan.

  4. Heterotrof absorptif – memperoleh nutrisi dengan cara menyerap zat organik hasil penguraian substrat.

  5. Bentuk tubuh beragam – ada yang bersel tunggal (contoh: Saccharomyces cerevisiae) dan ada yang multiseluler membentuk struktur kompleks seperti pada Agaricus (jamur kancing).

Struktur Tubuh Jamur Secara Umum

Secara garis besar, struktur tubuh jamur dapat dibagi menjadi dua tipe utama:

  1. Jamur uniseluler (sel tunggal)
    Contoh utama adalah ragi (yeast). Tubuhnya berupa sel tunggal berbentuk oval atau bulat yang berkembang biak dengan pembelahan biner atau tunas (budding).

  2. Jamur multiseluler (bersel banyak)
    Tubuh jamur multiseluler tersusun atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa-hifa ini akan bercabang dan saling berhubungan membentuk jaringan padat yang dinamakan miselium.

Miselium inilah yang menjadi bentuk tubuh utama jamur dan berfungsi sebagai organ vegetatif. Dari miselium, jamur dapat membentuk struktur khusus untuk reproduksi seperti sporangium atau tubuh buah (fruiting body).

Bagian-Bagian Struktur Tubuh Jamur

1. Hifa

Hifa adalah benang-benang halus berdiameter mikroskopis (2–10 µm) yang menjadi unit dasar penyusun tubuh jamur. Hifa dapat dibedakan menjadi beberapa tipe:

  • Hifa aseptat (senositik)
    Tidak memiliki sekat (septum) sehingga sitoplasma dan inti menyebar sepanjang hifa. Umumnya terdapat pada kelompok Zygomycota (misalnya Rhizopus).

  • Hifa septat
    Memiliki sekat melintang yang disebut septum. Septum biasanya berlubang sehingga memungkinkan aliran sitoplasma dan organel antar sel. Banyak dijumpai pada Ascomycota dan Basidiomycota.

  • Hifa generatif
    Berperan dalam pertumbuhan dan pembentukan hifa baru.

  • Hifa vegetatif
    Menyerap nutrisi dari substrat.

  • Hifa reproduktif
    Tumbuh ke atas permukaan substrat dan menghasilkan struktur reproduksi.

2. Miselium

Kumpulan hifa yang membentuk jaringan disebut miselium. Ada dua jenis miselium:

  • Miselium vegetatif: berada di dalam substrat dan berfungsi menyerap makanan.

  • Miselium reproduktif: tumbuh ke atas untuk membentuk alat reproduksi seperti spora atau tubuh buah.

Miselium inilah yang biasanya terlihat sebagai bercak kapas putih pada roti berjamur atau sebagai jaringan padat pada jamur makroskopis seperti jamur tiram.

3. Dinding Sel

Dinding sel jamur tersusun atas kitin dan glukan. Kitin adalah polisakarida yang juga terdapat pada kerangka luar serangga. Fungsi utama dinding sel jamur adalah melindungi sel, menjaga bentuk, dan mengatur interaksi dengan lingkungan.

4. Sitoplasma dan Organel

Seperti sel eukariotik lainnya, sel jamur memiliki:

  • Inti sel (mengandung DNA)

  • Mitokondria (respirasi sel)

  • Retikulum endoplasma

  • Ribosom

  • Badan Golgi
    Namun, ciri khasnya adalah adanya vakuola besar untuk menyimpan nutrisi dan zat sisa metabolisme.

5. Tubuh Buah (Fruiting Body)

Pada jamur makroskopis, miselium dapat membentuk struktur reproduktif yang disebut tubuh buah. Misalnya:

  • Pada Basidiomycota, tubuh buah berupa jamur payung (Agaricus bisporus).

  • Pada Ascomycota, tubuh buah dapat berupa askokarp.

Tubuh buah ini menghasilkan spora yang nantinya akan tersebar untuk perkembangbiakan.

Variasi Struktur Tubuh Jamur Berdasarkan Kelompok

Jamur memiliki keanekaragaman struktur tubuh yang berbeda antar filum:

1. Zygomycota

  • Tubuh berupa hifa senositik (tidak bersekat).

  • Contoh: Rhizopus stolonifer (jamur roti).

  • Memiliki sporangium berbentuk bulat di ujung hifa untuk menghasilkan spora.

2. Ascomycota

  • Tubuh umumnya memiliki hifa bersekat.

  • Membentuk askus (kantung) yang berisi askospora.

  • Contoh: Saccharomyces cerevisiae (ragi), Morchella.

3. Basidiomycota

  • Tubuh buah berukuran besar, berbentuk payung.

  • Spora dihasilkan di basidium (struktur seperti gada).

  • Contoh: jamur tiram, jamur merang, jamur kancing.

4. Chytridiomycota

  • Tubuh sederhana, sering uniseluler.

  • Spora memiliki flagela, berbeda dari jamur lain.

  • Hidup di lingkungan perairan.

5. Glomeromycota

  • Tubuh berupa hifa yang membentuk simbiosis dengan akar tanaman (mikorrhiza).

  • Membantu tanaman menyerap air dan mineral.

Peran Struktur Tubuh Jamur dalam Kehidupan

Setiap bagian tubuh jamur memiliki fungsi vital yang mendukung keberlangsungan hidupnya:

  1. Hifa dan miselium → menyerap nutrisi dari lingkungan.

  2. Septum → mengatur distribusi sitoplasma dan organel.

  3. Dinding sel kitin → memberikan perlindungan dari tekanan osmotik.

  4. Tubuh buah → menghasilkan spora sebagai alat reproduksi dan penyebaran.

  5. Spora → memungkinkan jamur bertahan hidup dalam kondisi ekstrem dan berpindah ke habitat baru.

Aplikasi Pengetahuan Struktur Tubuh Jamur

Pemahaman tentang struktur tubuh jamur memiliki banyak manfaat praktis:

  • Kesehatan: membantu memahami mekanisme patogen jamur pada manusia (misalnya Candida albicans).

  • Pertanian: pemanfaatan jamur mikorrhiza untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.

  • Industri pangan: produksi roti, bir, tempe, dan keju.

  • Bioteknologi: produksi antibiotik seperti penisilin yang berasal dari Penicillium.

Struktur tubuh jamur merupakan aspek fundamental yang menentukan cara hidup dan peran mereka dalam ekosistem. Dari hifa, miselium, hingga tubuh buah, setiap bagian memiliki fungsi khusus yang mendukung jamur dalam memperoleh makanan, berkembang biak, dan beradaptasi.

Keanekaragaman struktur tubuh antar kelompok jamur juga mencerminkan adaptasi evolusioner mereka terhadap berbagai lingkungan. Dengan memahami anatomi jamur, manusia dapat lebih bijak dalam memanfaatkan serta mengendalikan keberadaannya, baik untuk kepentingan pangan, kesehatan, maupun kelestarian ekosistem.